19 September 2007

IbU

ibu...
jangan ucapkan selamat tinggal padaku
bila tak ingin melihat mata ini basah
bila tak ingin melihat diri ini berduka

ibu dengan penuh cinta
ku ingin kau berada disini
menemani setiap langkahku

ibu...
walau bibir ini bisu...
tapi sungguh ku cinta
sungguh ku rindu kau ada untukku

dalam matamu ada cinta
dalam dekapmu ada kenyamanan bagiku
dalam ucapmu ada rumus langkah bagiku

ibu dengan kata sederhana
ku ingin ungkapkan cinta
dalam rindu yang membara

ibu..tak bisa ku ungkap kata mesra
dalam kasih sayang yang setia
tapi ku punya cinta
yang ku simpan dalam rongga dada

^_^ Aku cinta

09 September 2007

Untukmu Kawan

pagi ini kau singkap gordeng rumahmu
ku tatap sembap dimatamu
wajahmu tak sesejuk embun di pagi ini
tak secerah sang mentari

kawan...
ada apakah, hingga kau teteskan air mata
adakah duka yang bikin hatimu terluka

kawan..
aku bukanlah sang bidadari
yang bisa sumbangkan cinta sejati
ku juga tak mampu tuk sumbangkan berjuta kasih sayang
tapi ku hanya punya sejemput cinta
yang berharap dengan kadar seadanya
mampu bahagiakan relung jiwa

kawan..
dengan penuh harap
ku ingin kau bahagia
dengan mata berbinar cinta
dengan bibir ukirkan senyum terindah

kawan, tersenyumlah untukNya
biar bahagia itu ada sepanjang masa

^_^ ..............^_^

05 September 2007

Ajal Ada UnTukmu

bila menghitung waktu masih panjang katamu
bagai masih dzuhur usiamu
menatap bayang dalam cermin
ah..masih gagah tubuhku

kau lihat rambut yang tumbuh di kepala
masih hitam rambutku
tak kau hitung amalanmu
tak kau pikirkan untuk apa dilahirkan

padahal menjelang ashar
malaikat maut siap datang menjemput
tapi kau kira waktumu sampai subuh
bahkan sampai matahari memancar kau pinta

kini kau bahagia dalam buaian dunia
ketika tangis-tangis mulai pecah
karena ajalmu telah tiba
kau dengarkan dengan jeritan tak bersuara
kau kaku dalam bisu

sang malaikatpun menyambutmu
selamat datang di akhirat
selamat datang dalam timbangan amalmu
yang berat di dosamu
siapkah kau liat timbangan akhirmu

04 September 2007

SeBeLum WaKtu BerakHir

Dia ada dalam bahagia
Dia juga ada dalam tetesan air mata

kenapa tak mengadu padaNya
dikala musibah datang menyapa
kenapa tak ada syukur
ketika diberikan bahagia
hingga kau bisa tersenyum ceria
dalam binar mata yang menyala

dalam senyummu ada aliran kasih sayang
yang mengalir deras dariNya
ketika tangis yang harus tumpah
maka, menangislah...
dalam pengaduan malam

kan kau rasakan dekapan dalam keheningan
kan kau nikmati hamparan permadani kasih sayang
kan kau dapatkan selimut lembut yang menghangatkan

bangunlah...bangunlah pada malammu
sebelum sang mentari berbinar
sebelum sang fajar datang
dan sebelum waktu yang panjang kan berakhir

MaLu PadA JiwA

kali ini hilang lagi dari tatapan
ia lepas dari tangan
ingin ku gengam erat
biar tak lepas dari tatap mataku
biar puas kucurahkan kata
sampai tak mampu merangkai makna

kini ku tersedu dalam rindu
krongkongan tersedak dalam kecewa
air mata tumpah dalam amarah

kepalan dan jeritan
terasa akan pecah bagai butiran kaca

oh tuhan..beginikah harapan pada manusia
menjadi terlupa pada melodi hidup yang Kau Beri tanda
menjadi pengikut gejolak yang ada dalam dada

kini ku tertawa untuk diri sendiri
bukan tertawa untuk dia..
tapi ku malu pada jiwa raga
ku malu pada tulang-tulang yang Kau ciptakan sebagai penyanggah